• Situs Judi Online Terbaik dan Terpercaya

    LigaPulsa|Agen Judi Deposit Pulsa|Poker Pulsa Online|Judi Slot Online|Judi Live Online|Judi Bola Online

  • CASINO CLASSIC or SLOT

    Casino ( M88, Oriental, Sbobet, ebet, SA, Sunbet, Gameplay, Evolution Slots (180 jenis games)

  • CASINO LIVE

    Casino ( M88, Oriental, Sbobet, ebet, SA, Sunbet, Gameplay, Evolution Slots (180 jenis games)

  • SPOORTBOOK

    uga menyediakan pembaruan sepak bola langsung, konfirmasi kemenangan segera, pembayaran super cepat, akses mudah dan taruhan online cepat tersedia sepanjang waktu.

  • BONUS DAN PROMO

    Nikamti Bonus Dan Promo Menarik

Pecat Simon McMenemy, Timnas Indonesia Sudah SOS

Komite Eksekutif (Exco) PSSI langsung memberikan tindakan melihat performa Timnas Indonesia yang jauh dari harapan. Maka dari itu, Exco PSSI akan melakukan rapat terkait dengan nasib pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Akan tetapi, waktunya masih belum ditentukan.

Kepastian tersebut dikatakan langsung oleh salah satu Exco PSSI, Yunus Nusi. Ia menambahkan saat ini posisi Timnas Indonesia hanya berfikir untuk tidak kalah dari Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Bukan untuk maju mengalahkan Vitnam dan Thailand yang levelnya sudah jauh di atas Timnas Indonesia.

"Tadi malam setelah kalah ya beberapa teman mengusulkan termasuk saya ada rapat non-formal untuk mengevaluasi. Tapi bagi saya sebenarnya begini, saya pun sudah tahu pertandingan itu kita akan kalah. Tapi tidak bisa kami ungkapkan jika eksepktasinya masyarakat terhadap Timnas itu selalu juara dan menang," kata Yunus Nusi kepada

"Bagi saya saat ini posisi indonesia itu masih berpikir agar tidak bisa dikalahkan oleh Kamboja dan Myanmar. Jangan dulu kami berpikir untuk mengalahkan Thailand dan Vietnam. Saya realistis berpikirnya seperti itu," tambahnya.

Wajar saja jika Exco meradang, penampilan Timnas Indonsia diajang putaran kedua babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023 benar-benar kurang memuaskan. Dari dua pertandingan awal di kandang, Skuat Garuda kalah 2-3 dari Malaysia dan 0-3 dari Thailand.

"Jadi ya kalau kami rapat untuk mengevaluasi ya itu tugas kami di Exco untuk menjawab keinginan masyarakat. Kalau saya sendiri, saya memang minta untuk diberhentikan," ujar Yunus Nusi.

"Ada dua yang minta saya berhentikan, satu Simon Timnas Putra sama Rully Nere yang putri. Ini sudah tiga tahun Rully memimpin Timnas Putri Indonesia, tapi tidak pernah berhasil. Kalau saya ada rapat itu usulan saya pribadi," pungkasnya.

Share:

INILAH RAHASIA BECAMEX SUKSES SINGKIRKAN PSM MAKASSAR



Hal tersebut dilontarkan pelatih Becamex, Nguyen Thanh Son, usai berduel lawan PSM di leg kedua semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2019. Di laga yang dihelat di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (26/06) itu, Juku Eja berhasil menang 2-1.
Target itu meleset karena awalnya mereka harus menang 2-0. PSM bisa lolos jika saja mereka menang 3-1.
Becamex sendiri unggul lebih dahulu di pertandingan itu. Mereka mencetak gol melalui Wander Luiz dengan sundulan kepalanya pada injury time babak pertama.
Usai laga, Nguyen Thanh Son mengakui bahwa timnya bisa mencetak gol lebih dahulu kerena barisan pertahanan PSM tampil kurang apik. Secara spesifik, ia bahkan menyebutkan nomor punggung Abdul Rahman.
"Pada babak pertama, PSM bermain kurang baik terutama di lini pertahanan. Khusunya pemain nomor 28," ungkapnya usai laga.
Setelah itu, permainan PSM berangsur membaik pada babak kedua. Pasukan Darije Kalezic menciptakan sejumlah peluang namun hanya bisa mencetak dua gol melalui aksi gol bunuh diri Ho Tan Tai dan Aaron Evans.

Share:

INILAH PENYEBAB TERSINGKIRNYA PSM MAKASSAR DARI PIALA AFC 2019


Becamex berhasil mencetak gol terlebih dahulu di Stadion Pakansari Cibinong melalui Wander Luiz pada menit 45+3. Pada babak kedua, permainan Becamex terlihat menurun, terutama setelah PSM memasukkan Zulham Zamrun dan Guy Junior.
PSM Makassar hanya menang 2-1 saat menjamu Becamex Binh Duong pada leg kedua semifinal Piala AFC 2019 zona ASEAN, Rabu (26/6). Kalah 0-1 pada leg pertama di Vietnam, PSM pun tersingkir lewat gol tandang dalam agregat 2-2.
PSM kemudian berbalik unggul melalui bunuh diri Ho Tan Tai menit 75 dan gol Aaron Evans menit 87. Namun tak ada gol tambahan, yang artinya PSM harus kandas.
Statistik yang dirilis AFC mengungkap Becamex memang layak ke final karena tampil dominan sepanjang pertandingan. Pasukan asuhan Nguyen Thanh Son itu memiliki 50,6% penguasaan bola dan mampu menciptakan 17 peluang, yang lima di antaranya tepat sasaran.
Ada setidaknya tiga faktor yang menyebabkan PSM tersingkir dari Piala AFC 2019. Seperti dilansir Bola.com, berikut ulasannya.

Lini Depan Tumpul

PSM memang berhasil mencetak dua gol ke gawang Becamex Binh Duong. Namun, kedua gol tersebut berasal dari situasi bola mati.
Hal ini membuktikan PSM kesulitan membongkar lini pertahanan Becamex. Statistik AFC mencatat, dari sembilan peluang yang didapat, hanya satu yang mengarah ke gawang.
Kekurangan-kekurangan itu pada akhirnya harus mereka bayar dengan mahal.

Kebobolan Gol Pertama

PSM sejatinya mampu mengimbangi permainan Becamex selama 45 menit waktu normal pada babak pertama. Namun pada injury time, wakil Vietnam itu berhasil mencetak gol pembuka melalui aksi Wander Luiz.
Gol tersebut membuat PSM makin tertekan. PSM harus mencetak minimal tiga gol untuk bisa lolos ke laga puncak zona ASEAN. Namun pasukan Darije Kalezic hanya mampu mencetak dua gol.

Telat Panas

Permainan PSM Makassar baru hidup pada babak kedua. Hal itu terjadi setelah Zulham Zamrun dan Guy Junior dimasukkan pelatih Darije Kalezic.
Zulham Zamrun sesekali berhasil merangsek ke dalam lini pertahanan Becamex. Adapun Guy Junior membuat sektor pertahanan Becamex tertekan. Namun PSM hanya mampu mencetak dua gol dengan kebobolan satu gol, dari kemenangan dengan selisih dua gol yang diharuskan.

Share:

Search This Blog

Blog Archive

Pecat Simon McMenemy, Timnas Indonesia Sudah SOS

Komite Eksekutif (Exco) PSSI langsung memberikan tindakan melihat performa Timnas Indonesia yang jauh dari harapan. Maka dari itu, Exco PS...

Pages